27 Desember 2020
3. Membaca al-Quran dengan benar
30 September 2020
[ 05 ] WAJIBNYA DAKWAH KEPADA TAUHID
Orang yang telah mengetahui keutamaan tauhid, dan keharusan untuk takut terhadap syirik; maka tidak pantas baginya membatasi kebaikan tersebut bagi dirinya sendiri. Maka dia wajib mendakwahkannya, sebagaimana para rasul dan pengikut mereka.
Ibnu Abbas Radhiyallaahu 'anhuma menceritakan: Ketika Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam mengutus Muadz bin Jabal ke Yaman beliau bersabda kepadanya:
(( إِنَّكَ تَأْتِي قَوْمًا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ، فَلْيَكُنْ أَوَّلَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهَ - وفي رواية: إِلَى أَنْ يُوَحِّدُوْا اللهَ- فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوْكَ لِذَلِكَ فَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ اللهَ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِيْ كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ، فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوْكَ لِذَلِكَ فَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ اللهَ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ فَتُرَدُّ عَلَى فُقَرَائِهِمْ، فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوْكَ لِذَلِكَ فَإِيَّاكَ وَكَرَائِمَ أَمْوَالِهِمْ، وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُوْمِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ اللهِ حِجَابٌ ))
"Sungguh kamu akan mendatangi orang-orang ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) maka hendaklah pertama kali yang harus kamu sampaikan kepada mereka adalah syahadat La Ilaha Illallah –dalam riwayat yang lain disebutkan: 'Supaya mereka mentauhidkan Allah'- jika mereka mematuhi apa yang kamu dakwahkan, maka sampaikan kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka shalat lima waktu dalam sehari semalam, jika mereka telah mematuhi apa yang telah kamu sampaikan, maka sampaikanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka zakat, yang diambil dari orang-orang kaya di antara mereka dan diberikan kepada orang-orang yang fakir. Dan jika mereka telah mematuhi apa yang kamu sampaikan, maka jauhkanlah dirimu dari harta pilihan mereka, dan takutlah kamu dari doanya orang-orang yang teraniaya, karena sesungguhnya tidak ada tabir penghalang antara doanya dan Allah." (HR. Bukhari 1395 dan Muslim 19)
Diantara faedah-faedah dari hadis di atas :
- Tauhid merupakan kewajiban pertama, dan materi dakwah pertama
- Makna syahadat laa ilaaha illallaah adalah menauhidkan Allah dalam ibadah, dan meninggalkan peribadahan kepada selain-Nya
- Shalat merupakan kewajiban terbesar setelah syahadatain
23 September 2020
[ 04 ] MENJAUHKAN DIRI DARI SELURUH KESYIRIKAN, DENGAN MENGETAHUI BAHAYA-BAHAYANYA
- Syirik besar, yaitu syirik yang mengeluarkan pelakunya dari agama Islam, seperti menyembah patung / kuburan;
- Syirik kecil, yaitu syirik yang tidak sampai mengeluarkan pelakunya dari agama Islam, seperti riya' yang ringan.
- Kesyirikan merupakan kedholiman yang paling besar (QS. Luqman: 13)
- Pelaku syirik (besar) haram masuk surga, dan kekal di neraka (QS. al-Maaidah: 72)
- Kesyirikan juga merupakan dosa yang tidak akan diampuni oleh Allah (QS. an-Nisaa: 48)
- Dan selainnya ...
13 September 2020
Waktu dan Tempat yang Paling Utama untuk Menghafal
Waktu Paling Utama Untuk Menghafal
Tempat Paling Utama Untuk Menghafal
30 April 2020
Al-Quran di bulan Romadhan
27 April 2020
AKAR SELURUH KESESATAN
[ 03 ] MEMURNIKAN TAUHID DAPAT MENYEBABKAN MASUK SURGA TANPA HISAB
17 April 2020
[ 02 ] KEISTIMEWAAN TAUHID DAN PENGAMPUNANNYA TERHADAP SELURUH DOSA
- Ahli tauhid akan mendapatkan ketenangan dan hidayah (Q.S. al-An'am: 82)
- Ahli tauhid akan mendapatkan kehidupan yang baik di dunia dan akhirat (Q.S. an-Nahl: 97)
- Ahli tauhid pasti masuk surga (HR. Bukhari 3435, dan Muslim 28)
- Ahli tauhid terbebas dari adzab dan api neraka (HR. Bukhari 425 dan 2856, dan Muslim 30 dan 33; sebagaimana telah berlalu juga penjelasannya)
- Bobot timbangan tauhid mengalahkan bobot timbangan langit dan bumi (HR. Ibnu Hibban 2324 dan Hakim dalam al-Mustadrok 1/528; dan mereka berdua menshahihkannya)
Diantara keistimewaan tauhid lainnya adalah, ahli tauhid diampuni seluruh dosanya. Dari Anas bin Malik _radhiyallaahu 'anhu_ : Aku mendengar Rasulullah _shallallaahu 'alaihi wa sallam_ bersabda:
(( قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَا ابْنَ آدَمَ، لَوْ أَتَيْتَنِيْ بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا، ثُمَّ لَقِيْتَنِيْ لاَ تُشْرِكُ بِيْ شَيْئًا، لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً))
"Allah Ta'ala berfirman: 'Hai anak Adam, jika engkau datang kepada-Ku dengan membawa dosa sejagat raya, dan engkau ketika mati dalam keadaan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatupun, pasti Aku akan datang kepadamu dengan membawa ampunan sejagat raya pula.'" (HR. Tirmidzi 3534, dan beliau menghasankannya)
Diantara faedah-faedah dari hadis di atas :
- Luasnya keutamaan, kasih sayang, dan pengampunan Allah Ta'ala
- Bantahan atas khawarij, dimana mereka mengkafirkan pelaku dosa besar yang masih di bawah kesyirikan
- Penjelasan makna laa ilaaha illallaah , yaitu meninggalkan kesyirikan seluruhnya, baik syirik kecil maupun syirik besar
Penyusun : Ustadz Prasetyo Abu Ka'ab
Maraaji' utama :
- Mulakhkhosh Syarh Kitab Tauhid, Syaikh Shalih al-Fauzan
- Duruus Syarh Kitab Tauhid, Syaikh Shalih al-'Ushoimiy
#Faedah-Hadis
#Tazkiyatun-Nafs
#Silsilah-Hadis-untuk-Memahami-Kitab-Tauhid
12 April 2020
[ 01 ] WAJIBNYA TAUHID
7 Februari 2020
Larangan Safar untuk Menziarahi Kuburan
Bapakku telah meninggal lama, dan dia jauh dariku. Saya tidak mampu menziarahi (kuburan)nya kecuali setelah dua atau tiga tahun kemudian. Apakah yang dapat saya lakukan untuk berbakti kepadanya, padahal saya jauh dari (kuburan)nya ?
Beliau menjawab :
'Maksud dari ziarah kubur adalah mendoakan kebaikan bagi orang yang telah meninggal. Dan mendoakan mereka, sampai (kepada mereka) dimanapun tempat dia berdoa. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam,
إذا مات الإنسان انقطع عمله إلا من ثلاث : صدقة جارية ، أو علمٌ ينتفع به ، أو ولدٌ صالحٌ يدعو له
“Apabila seseorang meninggal, maka amalannya terputus; kecuali dari tiga perkara : (1) sedekah jariyah, (2) ilmu yang dimanfaatkan dengannya, dan (3) anak shalih yang mendoakan kebaikan baginya.”
Maka hendaklah kamu berdoa kepada Allah dimanapun kamu berada, baik dekat maupun jauh (dari kuburannya), dan tidak perlu menziarahi kuburannya (untuk mendoakannya).'
(Syaikh ‘Utsaimin melanjutkan)
نعم ، لو كنت في نفس البلد جئت لحاجة وذهبت تزور أباك فلا بأس به ، أما أن تشد الرحل إلى قبره لتزوره فهذا منهيٌ عنه
“Memang benar, jika kuburannya masih dalam satu negeri (tidak perlu safar ke sana), kamu datang untuk suatu keperluan dan (sekaligus) pergi menziarahi kuburan bapakmu, maka ini tidak mengapa. Namun jika bersafar menuju kuburannya, untuk menziarahinya; maka ini adalah perkara yang terlarang.”
(Nuur ‘alad Darb 7/196)
Sumber Lengkap : https://islamqa.info/ar/answers/137688