Orang yang memurnikan tauhid (tahqiiq tauhiid), yaitu memurnikan dan membersihkan tauhidnya dari noda-noda :
1. Syirik, yang dapat membatalkan tauhid
2. Bid’ah, yang dapat mencacati tauhid
3. Maksiat, yang dapat mengotori tauhid, dengan segera bertaubat ketika terjerumus padanya (setelah berusaha menjauhinnya);
niscaya dia masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab.
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam ketika mensifati orang-orang yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab, yaitu orang yang memurnikan tauhidnya kepada Allah, dengan hanya tawakal kepada-Nya; beliau bersabda :
هُمُ الَّذِيْنَ لاَ يَسْتَرْقُوْنَ وَلاَ يَتَطَيَّرُوْنَ وَلاَ يَكْتَوُوْنَ وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ
“Mereka itu adalah orang-orang yang tidak minta ruqyah, tidak melakukan tathayyur (beranggapan sial dengan melihat arah terbang burung) dan tidak melakukan kai (meminta lukanya ditempeli besi yang dipanaskan), dan mereka hanya bertawakal kepada Rabb mereka.” (HR. Bukhari 3410 dan Muslim 220)
Diantara faedah-faedah dari hadis di atas :
- keutamaan tawakal
- meninggalkan meminta ruqyah, tathayyur, dan kai; karena sangat berpeluang dapat menghilangkan / mengurangi tawakal
- “tidak minta ruqyah” bukan berarti larangan ruqyah, karena Rasulullah pernah merukyah, dan dirukyah
Penyusun : Ustadz Prasetyo Abu Ka'ab
Maraaji' utama :
- Mulakhkhosh Syarh Kitab Tauhid, Syaikh Shalih al-Fauzan
- Duruus Syarh Kitab Tauhid, Syaikh Shalih al-'Ushoimiy
#Faedah-Hadis
#Tazkiyatun-Nafs
#Silsilah-Hadis-untuk-Memahami-Kitab-Tauhid
0 komentar:
Posting Komentar