Teks Hadis
عَنْ أَبيْ مَسْعُوْدٍ عُقبَة بنِ عَمْرٍو الأَنْصَارِيِّ البَدْرِيِّ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ مِمَّا أَدرَكَ النَاسُ مِن كَلاَمِ النُّبُوَّةِ الأُولَى إِذا لَم تَستَحْيِ فاصْنَعْ مَا شِئتَ» رواه البخاري.
Ringkasan Fawaid Utama
- ‘Bila kamu tidak punya rasa malu, berbuatlah sesukamu.’ mempunyai dua makna (SU) :
- Perintah, sesuai dhohirnya; yaitu jika yang akan dilakukan itu tidak memalukan, baik di sisi Allah, maupun di sisi manusia; maka silahkan melakukannya.
- Bukan perintah, memiliki dua kemungkinan :
- Perintah bermakna ancaman,
- Perintah bermakna khabar
- Seluruh ajaran islam berporos di atas hadis ini. (IN)
- Keutamaan malu, dan sifat malu ada dua macam : sifat bawaan, sifat yang diusahakan. (SAS)
- Nubuwwatil uulaa, seperti Nuh, Ibrahim; bukan Musa, dan Nabi-nabi bani Israil lainnya. (SAS)
Maraji' :
- IN : Imam Nawawiy, Syarh Arba'in an-Nawawiyyah, cet I, Darul Mustaqbal, Mesir, 1426 H.
- IDQ : Ibnu Daqiiq al-`Ied, Syarh Arba'in an-Nawawiyyah, cet I, Darul Mustaqbal, Mesir, 1426 H.
- SAS : Syaikh Shalih Alu Syaikh, Syarh Arba'in an-Nawawiyyah, cet I, Darul Mustaqbal, Mesir, 1426 H.
- SU : Syaikh Shalih al-`Ushaimiy, Dars Syarh Arbain, http://j-eman.com, 1433 H.
0 komentar:
Posting Komentar